Mamasa, Sulawesi barat. Media target kasus. Com,
Pernyataan Kadis (Kepala Dinas) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa soal 23 tenaga kontrak yg tidak terbayarkan gajinya Darius To’tuan menanggapi pernyataan tersebut. Jumat. 03/12/2021
kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Muh.Syukur Badawi menyatakan kepada awak media saat di temui di kantornya terkait pernyataan politisi partai Persatuan Pembangunan (PPP) Darius To’tuan, jika ada 23 tenaga kontrak, yang tidak di bayarkan gajinya di tahun 2019.oleh Dinas Pendidikan.
Hal itu di benarkan oleh kadis pendidikan, jika ke-23 tenga kontrak tersebut memang tidak di bayarkan gajinya karna tidak ada anggaran untuk mereka.
“Setelah pemilihan legislatif tahun 2019 yang bersangkutan (Darius To’tuan) datang membawah beberapa nama untuk di masukkan dalam tenaga kontrak daerah sekaligus di buatkan surat keputusan (SK)
“Memang ada SK yang dibuat, tapi itu permintaan Pak Darius To’tuan. Karena janjinya ke Diknas soal gajinya dia yang akan usahakan” ujar kadis ke Media pada rabu (1/12/2021).
“Karna memaksakan anggotanya untuk masuk sehingga ia meminta untuk dibuatkan Surat Keputusan(SK). Tujuannya untuk meredam kemauan anggotanya” Tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Legislator PPP, Darius To’tuan mengatakan, Sebenarnya itu pernyataan yang keliru karena seakan akan saya terkesan memaksakan kehendak saya sendiri.
Lanjutnya, padahal saat itu kita diminta atau diberi ruang untuk memasukkan nama anggota yang ingin menjadi tenaga kontrak yang layak atau yang memenuhi syarat menjadi tenagah kontrak.
memang benar saya mengusulkan dan menyodorkan beberapa nama anggota namun sebelumnya sudah ada kesepakatan kami bersama, Bupati, Wakil Bupati dan Sekertaris Daerah untuk dianggarkan gaji mereka, bebernya.
Jadi minta tolong kepada kadis pendidikan dan kebudayaan agar jangan diplintir soal tenagah honorer ini karena kasian mereka, ucap Darius saat dikonfirmasi Media dikediamannya kamis (2/12).
Logikanya saya mengusulkan nama anggota untuk tenagah kontrak terus dibuatkan SK oleh kadis tapi kenapa saya yang seakan akan mau membayarkannya uang dari mana saya mua bayarkan, tuturnya.
Darius menambahkan, dari jumla 23 orang ini masih ada yang honor samapi sekarang tapi mengapa dikatakan tidak layak itu adalah pernyataan yang tidak adil.
“waktu itu tidak ada jumlah anggota yang pasti namun ada sekitar 30 lebih dan yang dimasuk ada 23 orang” kata Darius.
Saya hanya mengharapkan gaji mereka dibayarkan pada tahun 2019 karena sepanjang tahun 2019 gaji mereka tidak dibayarkan, tutupnya. Darius To’tuan.
Laporan : SAKARIA.