Tebingtinggi-sumut // mediatargetkasus.com
Terkait pemberitaan yang ramai diberita kan media beberapa hari yang lalu, mempertanyakan kinerja pihak lapas kelas IIB Tebing Tinggi, Ketua DPC GBNN ( Garda Bela Negara Nasional ) Tebing Tinggi Sahlan Wijaya. S angkat bicara.

Kepada awaq media dikediaman nya Jalan Bukit Tempurung Lingkungkun satu Kelurahan Rantau Laban Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Senin ( 23/5/2022 ) Sahlan Mengatakan seharusnya media Dalam pemberitaan nya harus berimbang dan mengkonfirmasi pihak yang di beritakan, agar jelas duduk persoalannya, bukan asal naik saja. Kita juga harus dapat memahami bagaimana pihak lapas memiliki tugas yang begitu berat dalam membina para narapidana, di tengah minimnya personil yang bertugas.
Tentunya pasti ada kekurangan kekurangan dalam menjalankan tugasnya. Sebagai awaq media kita harus nya membantu bagaimana mengupayakan dengan pemberitaan yang bisa menggungah, agar kementerian hukum dan HAM dapat mengatasi over kapasitas. Hal ini juga mungkin dialami hampir di semua lembaga Pemasyarakatan yang ada di Indonesia bukan hanya Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi aja .
Adapun kejadian yang dialami Lapas kelas IIB Kota Tebing Tinggi, yang seharusnya daya tampung ruangan yang ada hanya dapat di isi 400 orang narapidana kini di isi 1677 orang narapidana, nah disini siapa yang mau disalah kan, apakah kita salah kan Kalapas nya atau personil nya. Sementara dengan jumlah yang telah melebihi kapasitas, tentunya hal ini membuat personil Keamanan yang hanya 48 orang, di tambah staf lebih kurang 30 orang jadi dengan jumlah keseluruhan personil 78, ini tidak sebanding dengan warga binaan.
Demi menjaga rasa aman dan keadaan tetap kondusip pihak lapas sudah bekerja semaksimal mungkin, selama ini stikma buruk di masyarakat, mungkin karena tidak tahu betapa berartinya tugas yang mereka emban, dengan keterbatasan personil yang tidak sebandingkan dengan jumlah narapidana yang ada, hal ini tentu nya sudah pasti ada kekurangan kekurangan karena keterbatasan dalam memantau narapidana. Toh mereka bukan malaikat, jadi kita juga harus dapat memaklumi atas kekurangan kekurangan mereka, dan patut kita acungkan jempol karena dengan keterbatasan nya masih bisa membuat kondisi di dalam lapas tetap stabil. Tutup Sahlan.
LAPORAN Korwil Sumut / Iriadi
EDITOR SUNARDI SINURAYA