mediatargetkasus.com
Pesawat Boeing mengalami insiden mengerikan saat melakukan penerbangan dari Denver ke Houston ketika bagian penutup mesin retak di tengah perjalanan, memaksa pendaratan darurat.
Kejadian ini menambah catatan buruk reputasi Boeing setelah serangkaian insiden sebelumnya.
Pesawat tersebut mengalami kejadian yang menegangkan sekitar 30 menit setelah lepas landas.
Salah satu penumpang yang menjadi saksi menggambarkan bagian penutup mesin yang terlepas seperti “tutup kaleng sarden, lembaran logam yang dibaut ke atas robek seperti potongan kertas.”
Keadaan tersebut diketahui setelah penumpang memberi tahu awak pesawat.
Meskipun kejadian ini mengejutkan, berita baiknya adalah tidak ada cedera atau korban jiwa yang dilaporkan.
Administrasi Penerbangan Federal telah mengonfirmasi keselamatan semua penumpang dan awak pesawat.
Penutup mesin terlepas dan mengenai salah satu penutupnya, jelas Administrasi Penerbangan Federal yang dilansir dari The Mirror dan Daily Mail via jejaring Geopolitics Live, Senin (8/4/2024).
Insiden ini sekali lagi menyoroti kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan dan reputasi perusahaan pembuat pesawat.
Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang standar kualitas dan pemeliharaan pesawat, khususnya bagi Boeing yang sebelumnya telah terlibat dalam berbagai kontroversi terkait keselamatan.
Insiden ini kemungkinan akan memicu kembali evaluasi ketat terhadap keselamatan pesawat dan pengawasan industri penerbangan secara keseluruhan.
Pihak berwenang dan regulator diharapkan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memahami penyebab pasti insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Boeing juga diharapkan memberikan tanggapan yang cepat dan transparan terhadap kejadian ini, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa semua pesawat mereka aman untuk dioperasikan.
Reputasi perusahaan dalam hal keselamatan dan keandalan pesawatnya akan terus menjadi sorotan, dan langkah-langkah yang diambil oleh Boeing akan menjadi kunci dalam memperbaiki citra mereka di mata publik dan pemangku kepentingan industri penerbangan.
Editor:Sunardi Sinuraya