0
0
Pekanbaru-riau // mediatargetkasus.com
Berdasarkan Laporan Farius gulo ke Polres Siak sebagaimana yang sudah terbit di Media online, “Bidang Profesi dan Pengamanan ( Bid Propam) Polda Riau dengan menanggapi sambil dimintai keterangan pihak korban dan/atau saksi.
Berawal tanggapan dari Pihak Polda Riau pada hari sabtu 13 April 2024 sekira pukul 19.30 wib, “hari selasa ikut ke Polda kah bersama bang Farius gulo, Pimpinan sudah memerintah kami untuk menindaklanjuti terkait pemberitaan di media online tersebut, mohon waktu agar kami bisa melaksanakan tugas terkait dengan pemberitaan tersebut, kalau bang Athia ada waktu silahkan datang bersama Farius gulo ke Bid Propam Polda Riau tepatnya di Subbid Paminal pada selasa 16 April 2024 sekira pukul 10.00 wib untuk klarifikasi. tulis Aipda Nanda Ags Subbid Paminal Bid Propam Polda Riau lewat SMS WhatsApp kepada Athia selaku Kaperwil Media Kabar investigasi.id
Lanjutnya pada minggu 14 April 2024 sekira pukul 15.40 wib, ” Berikut surat undangan terkait klarifikasi untuk hari Selasa 16 April 2024 dikirimkan Via WA Format PDF untuk percepatan mengingat kondisi waktu ya bang. Baik Pak balesnya Athia.
Dan pada hari selasa 16 April 2024 sekira pukul 09.00 wib, ” mengingatkan ya bang Sesuai dengan jadwal pukul 10.00 wib pagi. balesnya Athia, Ya Pak.. kami pun sudah kian nyampe tadi malam di tempat dekat Polda karena menginap disini.
Undangan klarifikasi tersebut, selain dikirimkan via wa Format PDF, sesampainya pun di ruang Bid Propam Polda Riau lebih dahulu diberikan juga masing-masing surat undangan dalam rangka klarifikasi tersebut dengan nomor : B/ 65 / IV/OTL.2.1./2024/Propam.
Adapun empat (4) orang yang diberikan undangan tersebut yaitu : Farius gulo ( korban ) Kabiro Media Kabar investigasi.id, Athia alias Aturan Hia selaku Kaperwil Media Kabar investigasi.id, Heppynes Hia dan Dopenus Gulo Rekan Media Mitra Mabes News.
Perihal undangan dalam rangka klarifikasi tersebut, masing-masing memberi keterangan kepada Bid Propam Polda Riau, sedangkan Farius gulo (korban) dan Athia dengan keterangan secara tertulis dan ditandatangani(16 April 2024).
Adapun beberapa kronologinya klarifikasi dan keterangan yang dimaksud pada 16 April 2024 di Bid Propam Polda Riau, Sebagaimana yang diberitakan di Media Online pada 11 April 2024 yang berjudul, ” *Diduga Beberapa Oknum Polres Siak Halangi Tugas Wartawan dan Mengintervensi, Ada Apa?*
Berdasarkan terjadinya dugaan tindak pidana penganiayaan/pengeroyokan kepada seorang karyawan/buruh di PT TKWL buatan besar, atas nama Farius gulo (korban) di perumahan Afd 1, PT TKWL buatan besar, kecamatan buatan, kabupaten Siak, Provinsi Riau yang terjadi sekira pukul 19.00 wib pada Kamis 07 Maret 2024. Yang dilakukan oleh dua orang diduga pelaku : Ohezatulo dan Tumeatulo.
Atas kejadian tersebut, Farius gulo (korban) langsung melaporkan kejadian ke Polres Siak pada hari Jumat 8 Maret 2024 dengan nomor STPL/17/III/2024/SPKT/POLRES SIAK/POLDA RIAU.
Pada hari Sabtu 30 Maret 2024, Bripda Rivan Novrianto selaku penyidik memanggil Farius gulo untuk datang ke Polres Siak serta bersama dua orang saksi, atas nama Hasanema waruwu dan pinus tinus zai, untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait kejadian penganiayaan/pengeroyokan tersebut dan penyidik memperlihatkan hasil visum kepada korban dan saksi sambil dijelaskan bahwa hasil visum korban yang dari Puskesmas Dayun tidak ditemukan kelainan sama sekali, dijelaskan pada saat dimintai keterangan.
Setelah 16 hari Farius gulo (korban) melapor, terjadi lagi kejadian penganiayaan/pengeroyokan di acara pesta pernikahan di tempat wilayah yang sama dan pelaku yang sama yang menganiaya Farius gulo selaku korban penganiayaan/pengeroyokan pada Kamis 07 Maret 2024. Bedanya pelaku bertambah menjadi 4 orang, lalu pelaku Masih saudara kandung dan korban di kejadian ini telah melaporkan juga di Polres Siak.
Pada saat dikonfirmasi ke pihak penyidik Polres Siak tanggal 01 April 2024,”katanya sebelum tiba hari raya, kami pastikan menindaklanjuti laporan Farius gulo.
Farius gulo (korban) dan beberapa orang team media online mendatangi Puskesmas dayun untuk meminta keterangan petugas Puskesmas dayun, tapi pada saat mau izin untuk diwawancarai dan direkam oleh beberapa orang team media online, dan beberapa oknum (tidak tau nama) petugas Puskesmas dayun melarang atau tidak mengizinkan untuk diwawancarai dan diambil dokumentasi oleh beberapa team media online dengan alasannya, ada undang-undang yang melarang merekam walaupun hanya dokumentasi.
Lanjut, “oknum petugas Puskesmas Dayun langsung menelpon beberapa oknum polisi yang bertugas di Polres Siak dan benar saja, tidak butuh waktu lama langsung datang dua orang umum polisi yang bertugas di Polres Siak dan sama melarang awak media untuk memintai keterangan petugas Puskesmas Dayun, “ucap Farius kepada awak media.
Namun sangat disayangkan laporan Farius gulo pun dari tanggal 08 Maret 2024 belum mendapatkan keadilan dan diduga oknum anggota Polres Siak (yang menangani kasus ini) terkesan tidak menangani dengan serius, dengan alasan tidak terbukti di hasil visual (Red)
“Harus diketahui akibat dari kejadian terjadinya penganiayaan/pengeroyokan Farius gulo (korban) jatuh sakit, berobat terus menerus ke klinik bahkan pergi ke tukang urut, padahal sangat jelas terlihat di foto maupun di video yang telah disimpan oleh Farius gulo (korban), bahwa adanya beberapa bekas pemukulan, ada di bagian leher belakang, punggungnya memar dan biru. Tegas Athia sebagaimana pernyataan dan bukti photo dan video yang diterimanya dari sumber .
“Kami akan menindaklanjuti dalam tempo seminggu ini, dan apabila dapat terbukti pelanggaran kode etik profesi Polri dan penanganan, dengan tegas akan memberi sanksi kepada Oknum polres Siak ‘ucap
Aipda Nanda Ags Subbid Paminal Bid Propam Polda Riau
(tim /Red).
