Aceh // mediatargetkasus.com
Sosok Alhudri tidaklah asing lagi bagi berbagai kalangan di mulai dari aktivis, pegiat sosial, birokrat, media hingga berbagai elemen masyarakat lainnya. Birokrat tulen asal “negeri diatas awan” itu pernah menempati berbagai posisi penting di Pemerintahan Aceh. Sebelum menjabat sebagai kepala dinas pendidikan, Alhudri sempat menduduki Kepala Dinas Sosial Aceh dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh.
Berkat kinerja dan prestasinya di birokrasi, Alhudri ditunjuk oleh Presiden RI melalui Mendagri Tito Karnavian untuk menjabat sebagai Pj Bupati Gayo Lues sejak 24 Maret 2023 silam. Bahkan Mendagri kembali memperpanjang jabatan Alhudri sebagai orang nomor satu di “Negeri Seribu Bukit” itu pada 24 maret 2024 lalu.
Kepercayaan pemerintah pusat tersebut tentunya tidak terlepas dari capaian dan kinerja Alhudri selama memimpin Gayo Lues. Teranyar, Alhudri bersama jajarannya berhasil membuka ruas jalan pada salah satu daerah yang telah puluhan tahun terisolir, Desa Lesten, Kecamatan Pining, Gayo Lues. Alhudri berhasil mengakhiri ‘mimpi buruk’ masyarakat yang ada disana, mulai dari sulitnya ekonomi, pendidikan, pembangunan, komunikasi, transportasi, dan banyak lagi, karena Lesten merupakan salah satu daerah yang selama ini begitu sulit diakses, terobosan Alhudri akhirnya menjawab kerinduan masyarakat di wilayah terisolir itu.
Di bawah kepemimpinan Alhudri pula, Kabupaten Gayo Lues yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten sangat kecil yakni hanya sebesar Rp 10 Milyar, mampu terus berbenah, di bawah manajemen pengelolaan yang efektif mampu membangun infrastruktur dan bisa menurunkan stunting pada triwulan II sebesar 5 % dengan jumlah stunting sebanyak 340 jiwa dan pada triwulan III menjadi 3 % dengan jumlah stunting sebesar 225 jiwa. Tak heran, Alhudri pun mendapat apresiasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Mendagri Muhammad Tito Karnavian sebesar Rp 9,5 milyar.
Di bawah kepemimpinan Alhudri pula kemiskinan ekstrem (KE) di Gayo Lues dapat ditekan secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kemiskinan ekstrem (KE) mengalami penurunan dari 4,08% pada tahun 2023 menjadi 0,48 persen, sehingga Gayo Lues berhasil menduduki Kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrim terendah di Aceh. Dan tentunya banyak lagi capaian Alhudri selama memimpin “Negeri Seribu Bukit” itu.
- Alhudri Maju di Pilkada Aceh Tengah 2024
Hujan batu emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, namun kerinduan akan kemajuan kampung halaman tentunya menjadi suatu hal yang tak dapat dipungkiri. Di tengah jabatannya sebagai orang nomor satu di Gayo Lues, Alhudri memilih mundur dari jabatan dan dengan tekad pulang membangun kampung halaman. Melalui surat nomor 100.1.1/509/2024 tertanggal 10 Juli 2024 Alhudri secara resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai Penjabat Bupati Gayo Lues ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, lantaran dirinya akan maju sebagai kepala daerah di Aceh Tengah.
Tentunya tak mudah bagi banyakorang untuk meninggalkan kursi empuk dengan jabatan sebagai orang nomor satu di sebuah daerah. Namun, ternyata tekad Alhudri membangun kampung halaman lebih besar dari jabatan yang sedang didudukinya, sehingga dirinya siap dengan konsekuensi yang harus diterima demi menjawab kerinduan masyarakat kampung halamannya. “Saya menyatakan diri maju. Dan konsekuensinya, harus melepas jabatan saya sebagai penjabat bupati,” ungkap Alhudri di sela-sela pertemuan dengan tokoh dari 14 kecamatan di Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Minggu, 14 Juli 2024.
Sosok yang dikenal tegas dan humanis itu juga memberikan jawaban yang begitu lugas ketika ditanya motivasinya merebut kursi Aceh Tengah satu dalam kontestasi Pilkada tahun ini. Alhudri menegaskan siapapun yang mengaku Gayo adalah tanah kelahiran memiliki kewajiban moral untuk memajukannya.
“Saya lahir, tumbuh dan besar disini. Apa yang saya lakukan saat ini merupakan bagian dari ikhtiar. Perjuangan ini bukan bicara apa yang akan saya dapat, namun apa yang dapat saya berikan untuk tanah Gayo tercinta. Saya tak ingin dihakimi oleh sejarah karena tak berbuat apapun. Bagaimanapun kebenaran akan menemukan jalannya sendiri, dan biarlah waktu yang akan menjadi penguji paling setia masing-masing kita,” tegas Alhudri, Jum’at 26 Juli 2024.
Tentunya tak ada manusia sempurna yang mampu memuaskan semua orang, namun terlepas dari plus dan minusnya selama berkarir di Pemerintahan. Alhudri setidaknya memiliki pengalaman yang mumpuni, visi kerakyatan yang jelas dan relasi yang mumpuni untuk all in (sepenuhnya) membangun Aceh Tengah ke depan jika diamanahkan oleh rakyat. (Delky)