Sergai,Sumut – mediatargetkasus.com || Alih-alih mendapatkan keadilan, Mhd. Syafi’i Sinaga dan saudaranya kini menghadapi laporan di Polres Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Mereka dituduh melakukan penganiayaan terhadap seorang terduga pencuri yang kedapatan mencuri buah naga dari kebun milik Syafi’i di Desa Bandar Tengah.
Peristiwa ini bermula ketika Syafi’i dan saudaranya memergoki seorang pelaku yang diduga mencuri hasil panen mereka. Pelaku sempat diamankan, dan kasus tersebut diselesaikan secara damai di hadapan kepala dusun pada (13/12/2024). Dalam pertemuan itu, pelaku mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi aksi pencurian.
Namun, damai ternyata tidak menghentikan konflik. Kini, Syafi’i dan saudaranya justru dilaporkan ke pihak kepolisian atas tuduhan penganiayaan terhadap pelaku. Syafi’i merasa terpojok oleh situasi ini dan meminta pihak berwajib bertindak adil.
“Kami hanya ingin mempertahankan hak kami. Pelaku sudah mengaku salah, dan masalah ini sudah selesai secara adat. Tapi, kenapa sekarang kami yang dilaporkan? Kami berharap polisi bertindak profesional dan melihat kasus ini secara adil,” ujar Syafi’i kepada wartawan.
Syafi’i menegaskan bahwa dirinya adalah korban dalam kejadian ini. Ia meminta aparat penegak hukum tidak mudah terpengaruh oleh laporan yang, menurutnya, tidak sesuai dengan kenyataan.
“Kami hanya menjaga hak atas hasil kebun kami. Kalau kami sebagai korban malah diperlakukan seperti ini, di mana letak keadilannya?” tambahnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Bandar Tengah yang mengetahui kejadian ini menyatakan dukungannya kepada Syafi’i dan keluarganya. Mereka berharap agar proses hukum berjalan transparan tanpa adanya keberpihakan kepada pihak tertentu.
Pihak Polres Tebing Tinggi hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Namun, Syafi’i dan saudaranya dijadwalkan untuk menjalani proses klarifikasi di hadapan penyidik dalam waktu dekat.
Kasus ini menjadi sorotan masyarakat karena dianggap mencerminkan ketimpangan keadilan yang kerap dialami oleh warga kecil. Banyak pihak menilai bahwa pengelolaan kasus seperti ini perlu dilakukan dengan lebih bijaksana agar tidak memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat.
Publik kini menantikan langkah tegas dan profesional dari Polres Tebing Tinggi dalam menyelesaikan kasus ini, dengan harapan keadilan benar-benar ditegakkan. (Tim)